JAKARTA — Persaingan di MotoGP saat ini semakin merata. Dominasi Marc Marquez sudah terhenti.
Muncul Fransesco Bagnaia dari tim pabrikan utama Ducati. Dua musim beruntun, Bagnaia finis di posisi teratas. Rupanya, Bagnaia mulai mendapat perlawanan ketat.
Jorge Martin, Marco Bezzecchi, Brad Binder, Johann Zarco, dan sebagainya, berpotensi mengganggu kenyamanan sosok yang biasa dipanggil Pecco itu. Dari sederet nama ini, Bezzecchi bakal lebih mendapat perhatian dari penikmat MotoGP Indonesia. Mengapa demikian?
Itu karena mulai musim 2024, timnya berganti nama menjadi Pertamina Enduro VR46 Racing Team. Ada ikatan kerja sama antara PT Pertamina Lubricants (PTPL) dengan VR46 selama tiga tahun. Tentu saja, fakta demikian semakin mengibarkan bendera merah putih di pentas global.
Perusahaan pelumas tanah air ini menjalin kemitraan dengan salah satu tim yang sedang berprestasi. “Ini kan tim bagus. Kalau ga bagus, ga mungkin jadi satelitnya Ducati. Di situ ada nama besar Valentino Rossi,” kata tokoh dan pelaku otomotif nasional, Faryd Sungkar, kepada Republika.co.id.
Sosok Bezzecchi saat bertarung di lintasan, otomatis membawa nama Pertamina dan Indonesia. Logo PTPL akan ditampilkan di motor Ducati Desmosedici GP milik murid the Doctor itu. Secara keseluruhan, atribut PTPL bakal terlihat di baju balap, helm, technical space, serta dalam semua visual, aset merek, material komunikasi.
Bezzecchi mempunyai modal lebih dari cukup untuk bersaing di jalur juara pada musim 2024. Sejak kemunculannya di kelas utama pada 2022, ia mencuri perhatian. Bez finis kedua di MotoGP Belanda. Itu podium perdananya di level ini.
Ia merebut pole di Seri Thailand. Pada akhir musim itu, Bezzecchi didapuk sebagai debutan terbaik. Belum berhenti sampai di situ.
Pada awal musim lalu, rider 25 tahun ini sempat berada di puncak klasemen sementara. Pada akhirnya ia finis di urutan ketiga. Kehadirannya bisa menjadi ancaman bagi siapa pun.
Sedikit fakta tersebut, menjadikan Bezzecchi idola baru di MotoGP. Sebuah keputusan tepat jika Pertamina atau dalam hal ini PTPL, menjalin kerja sama dengan tim yang dibelanya. “Bersama VR46, kami memiliki kesamaan visi, nilai-nila serta ambisi yang besar,” ujar Corporate Secretary PTPL, Rifqi Budi Prasetyo, kepada Republika.co.id.
Menarik dinantikan bagaimana hasil dari kemitraaan ini. Dari segi balapan, penggemar di tanah air menunggu gebrakan Marco Bezzecchi bersama Pertamina Enduro VR46 Racing Team. Pada 2024, Bezzecchi memiliki rekan setim yang baru.
Luca Marini telah hengkang. Kini muncul Fabio Di Giannantonio. Nama yang disebut terakhir memiliki prospek menjanjikan.
Sebelumnya, ia berada di Gresini. Kedatangan Marc Marquez membuat Di Giannantonio terdepak. Masa depannya sempat mengalami ketidakjelasan.
Namun menjelang akhir musim lalu, Fabio menggila. Ia tetap fokus di tengah situasi menantang. Sejak seri Mandalika, namanya muncul ke permukaan.
Di Giannantonio naik podium di MotoGP Australia. Saat sesi sprint race di Qatar, ia juga naik podium. Ia lalu memenangi balapan utama di MotoGP Qatar.
Perlahan tapi pasti, ia mulai dilirik. Hingga akhirnya Rossi mengontraknya. Kehadiran Di Giannantonio-Bezzecchi di Pertamina Enduro VR46 Racing Team, jadi salah satu duet yang pantas dinantikan penggemar MotoGP.