Jakarta – Ketua DPW PKS DKI Jakarta Khoirudin membalas rekaman suara (voice note) Anies Baswedan yang sempat beredar di publik soal tenggat waktu (deadline) kepastian pencalonan di Pilgub Jakarta. Khoirudin menjelaskan alasan munculnya pernyataan jubir PKS soal deadline kepastian tiket terhadap Anies pada awal Agustus lalu.
Dalam voice note tersebut, Khoirudin menyampaikan pernyataan jubir itu menyimpulkan dari fakta bahwa Anies telah diusung PKS sejak 25 Juni lalu. PKS, kata dia, telah meminta Anies untuk memastikan NasDem dan/atau PKB ikut mengusung pasangan Anies-Sohibul Iman.
Khoirudin membenarkan rekaman tersebut berisikan suaranya. Tim Humas PKS mengizinkan rekaman tersebut untuk dikutip media.
“Ketika akhir Juli Presiden PKS didampingi PIC-nya menyampaikan keputusan PKS langsung ke Pak Anies soal tenggat waktu 4 Agustus, tentu bukan soal persetujuan Pak Anies terhadap Pak Sohibul Iman sebagai cawagub untuk Pak Anies, melainkan keberhasilan Pak Anies untuk mendapatkan kepastian tambahan dukungan dari partai lain,” kata Khoirudin dalam voice note tersebut, Senin (12/8/2024).
Khoirudin menuturkan Presiden PKS Ahmad Syaikhu telah menanyakan tambahan dukungan kepada Anies setelah 4 Agustus. Namun, kata dia, Anies belum mendapatkan kepastian.
“Tetapi sampai melewati tanggal 4 Agustus ketika Presiden dari PKS menanyakan hasil perjuangan Pak Anies untuk mendapatkan kepastian dari NasDem dan/atau PKS untuk mencalonkan Pak Anies ternyata Pak Anies belum bisa mendapatkan kepastian,” ujarnya.
Khoirudin pun mengungkit geliat NasDem dan PKB yang menunjukkan keengganan melanjutkan rencana pencalonan Anies.
“Sementara dari pimpinan NasDem, Pak Sahroni dan PKB, Pak Jazilul Fawaid, justru pada akhir Juli dan awal Agustus malah menyampaikan pernyataan terbuka yang mudah dipahami bahwa mereka tidak jadi, tidak melanjutkan dukungan pada Pak Anies sebagai calon gubernur di Jakarta,” katanya.