Indonesia Open 2024 dipastikan kembali ke Istora Gelora Bung Karno (GBK). Menyambut turnamen bulutangkis skala internasional itu, pemolesan pun dilakukan.
Indonesia Open 2024 sedianya akan dilangsungkan di Indonesia Arena GBK, 4-9 Juni. Perubahan venue dilakukan karena Istora dinilai sudah tak mampu menampung tingginya antusiasme para badminton lovers.
Namun tiga bulan jelang penyelenggaraan, niat memindahkan lokasi perhelatan urung terjadi. Hal itu tak lepas dari ketidaksanggupan infrastruktur pencahayaan di Indonesia Arena.
“Mengenai badminton, untuk Indonesia Open nanti memang ada rencana di Istora. Kenapa? Memang secara teknis mengenai pencahayaan lampu dari PBSI itu mereka perlu menambahkan lightingnya,” kata Direktur Utama PPK Rakhmadi A. Kusumo, dalam usai acara GBK Media Ghatering di Indoensia Arena, pada Kamis (21/3/2024).
“Di mana itu berbeda dengan lighting basket. Mereka masih mengukur kembali kalau di Indonesia Arena, karena ini event yang cukup serius, mereka nampaknya akan ke Istora dahulu. Mungkin baru di tahun berikutnya nanti di Indonesia Arena.”
“Karena secara, kalau main di sini akan menjadi pertama kali mereka harus menyiapkan berbagai hal, yang secara infrastruktur juga perlu kita tingkatkan lagi,” lanjutnya.
Kembalinya Indonesia Open ke Istora membuat PPK GBK melakukan review kondisi venue, terutama bagian lantainya.
“Sebenarnya enggak (tidak ada permintaan dari PBSI untuk peremajaan Istora) jadi memang sudah masuk skedul perawatan kita. Kita melakukan review kondisi dari lantainya. Lantainya itu kan memang sudah pada rusak di Istora. Makanya itu kami lakukan overall total, jadi kami ganti total,” kata Direktur Umum PPK GBK Hadi Sulistia, dalam kesempatan yang sama.
“Ini sedang dilakukan dan targetnya mungkin dalam sebulan lagi selesai. Jadi saat Indonesia Open sudah ready. Kami juga banyak berkoordinasi dengan mereka supaya speknya benar-benar sesuai dengan kebutuhan dari event,” lanjut Hadi.
“Karena secara, kalau main di sini akan menjadi pertama kali mereka harus menyiapkan berbagai hal, yang secara infrastruktur juga perlu kita tingkatkan lagi,” lanjutnya.
Kembalinya Indonesia Open ke Istora membuat PPK GBK melakukan review kondisi venue, terutama bagian lantainya.
“Sebenarnya enggak (tidak ada permintaan dari PBSI untuk peremajaan Istora) jadi memang sudah masuk skedul perawatan kita. Kita melakukan review kondisi dari lantainya. Lantainya itu kan memang sudah pada rusak di Istora. Makanya itu kami lakukan overall total, jadi kami ganti total,” kata Direktur Umum PPK GBK Hadi Sulistia, dalam kesempatan yang sama.
“Ini sedang dilakukan dan targetnya mungkin dalam sebulan lagi selesai. Jadi saat Indonesia Open sudah ready. Kami juga banyak berkoordinasi dengan mereka supaya speknya benar-benar sesuai dengan kebutuhan dari event,” lanjut Hadi.